Kejadian mistis di
sekeliling kampus
TUGAS
RESENSI
Ditulis untuk Memenuhi Ujian Bahasa
Indonesia Semester 1
NAMA : RAHMI AZIZAH
NIM : 1411020139
LOKAL UJIAN : 8
SKI C
Di
Bimbing Oleh :
Ibu.
Hetti Waluati
JURUSAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKIc)
FAKULTAS
ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
2014 M /1435 H
COVER
BUKU
RESENSI
1. Judul
Resensi : Kejadian Mistis Di Sekeliling Kampus
2. Estetika
Perwajahan : Gambar yang tertera pada
covernya sesuai dengan judul bukunya yaitu Kampus Elite Berhantu yang
memaparkan replika hantu atau bisa dikatakan fiktif bagaimana sosok makhluk
astral yang sedang gentayangan di malam hari pada sebuah kampus elite, di depan
kampus itu terlihat pohon gersang, seram
serta menakutkan yang dihuni oleh
beberapa makhluk gaib.
3. Identitas
Buku :
a. Judul
Buku : Kampus Elite
Berhantu
b. Penulis :
Rizqi Turama
c. Penerbit :
Kota Mekkah, Citra Gran, Blok I No. 88, Cibubur.
d. Buku
di beli di : Toko
Buku Gramedia Padang
e. Kategori
: Novel Mistis
f. Tebal : 273 + Cover
g. Harga : Rp. 44. 000
h. Cetakan : Pertama, November 2014
i.
ISBN :
978-602-7860-34-6
4. Pendahuluan
( latar dan pengalaman penulis)
Nama
lengkap penulis ialah Akhmad Rizqi Turama, Penulis lulus dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan / Pendidikan Bahasa Indonesia (S1 Kampus Unsri Indralaya),
angkatan 2008, NIM : 06081002035. Yang Tertarik di bidang sastra. Yang lahir di
Palembang / 04 April 1990.
Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) : 3.53 .
Karyanya yaitu Kampus Elite
Berhantu, Sniper yang telah terbit di Toko Buku Gramedia dan selebihnya berupa
karya yang di posting di blognya yang berjudul ” Secirit Sastra” yang berisi
puisi, cerpen, drama singkat, kata-kata motivasi dll.
Biodata
Nama
Lengkap : Akhmad Rizqi Turama
Facebook : Rizqi Turama
Twitter :
@rizqiturama dan @arizqiturama
Nomor
Telepon : 08973098998 dan
081326641225
Jenis
Kelamin : Laki-laki
TTL : Palembang, 4
April 1990
Alamat
Rumah : Jalan Palembang-Betung
km.14 nomor 54 Rt 6 Rw 2 depan komplek griya sukajadi permai I, kecamatan
talang kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan. Kode Pos 30761.
Alamat
Kosan : Kamar no 7 Pondok
Abimanyu, Jalan Colombo, Samirono 84, CT 6, Kecamatan Depok, RT 3 RW 1,
Yogyakarta.
Pendidikan :
a. TK
Aisyiah Sekayu
b. SDN
616 Palembang
c. SMPN
11 Palembang
d. SMAN
13 Palembang
e. Telah
lulus dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unsri
(Universitas Sriwijaya)
f. Aktif
sebagai mahasiswa program Pascasarjana Ilmu Sastra Universitas Gadjah Mada
(UGM)
Tulisan
:
a. Kampus Elite Berhantu
(Buku kumpulan cerpen horor yang diterbitkan oleh penerbit gerrmedia komik)
b. Sniper: Operasi Bunuh Diri
(Novel action tentang konflik di
daerah perbatasan. Telah beredar di toko buku).
Orang
Tua
a. Ayah : Drs. Andy Saad
5. Deskripsi
( sinopsis buku )
Buku
ini adalah cerita penulis
sendiri sebagai saksi yang mengalami, melihat Hantu di sebuah kampus di Yogyakarta. Kemudian mengumpul
cerita serupa dari teman-temannya yang lain di kampus masing-masing di seluruh
kampus di Indonesia.
Buku ini berisikan cerita mistis yang ada di sekeliling kampus dan kejadian
aneh yang tak terduga yang dialami oleh beberapa tokoh pada novel ini, ada yang
didatangi oleh hantu, dijahili hantu, ditakuti hantu bahkan ada yang di bunuh
oleh hantu di beberapa tempat sekeliling kampus seperti: asrama, gedung pusat
antar universitas, ruangan belajar, toilet kampus, taman kampus, jalanan
kampus, teater kampus, kejadian di halte dan di atas Bus, kampus pascasarjana,
kos-kosan, dan di laboratorium kampus yang ada di Yogyakarta. Seperti pada Cerita
1 :
Pada cerita pertama ini penulis mengangkat tokoh yang bernama
putra dengan pengalaman di hari pertamanya masuk asrama, karena mendapat
program beasiswa bidikmisi. Ia satu kamar dengan Ihwan yang baru dikenalnya di
asrama itu. Jam 12 malam mereka mendengar suara orang yang sedang mandi di
kamar sebelah. Ihwan bertanya pada Putra ” kau
tau siapa yang ada di kamar sebelah? Kok jam 12 malem begini dia baru mandi ya?
“ ( hal. 6) Putra menggeleng dan mengangkat bahu karena dia tidak tahu sama
sekali, Ihwan pun sepertinya penasaran dengan suara itu dan mencoba mengintip
apa yang terjadi di kamar sebelah dengan memanjat kursi. Sesaat setelah itu dia
terkejut dan berlari menuju tempat tidur dengan badan yang gemetaran, ternyata
dia melihat penampakan, namun yang pasti dia tidak hanya sekali melihat makluk
seperti itu sejak SD ia sering melihatnya ketika bermain petak umpet. “Lama aku
sembunyi di pohon besar itu, aku senang karena kawan-kawanku kesulitan
mencariku di tempat persembunyian itu” (hal. 9 ) saat itu dia merasa bulu
tengkuknya ditiup angin dingin serta bau melati, ternyata itu sesosok kuntil
anak, tapi yang dia lihat di kamar sebelah tadi lebih menakutkan, Putra
berharap bahwa ini semua hanya halusinasi Ihwan saja, tak lama sesudah itu
datang pak Noto yang memberitahu bahwa teman satu kamar Putra akan datang
besok. Degg… sontak dia terpaku dan bertanya jadi siapa yang bersamaku di kamar tadi? (hal. 12), setelah pak Noto
bercerita panjang lebar barulah dia tahu bahwa Ihwan dulu pernah menghuni kamar
itu, memang dia dulu di kenal mempunya indera ke 6 yang bisa melihat hal-hal seperti itu, tapi nasib
malang menimpanya, ia terpeleset di kamar mandi dengan kepala mendarat duluan
hingga gentayangan di asrama itu. Putra segera mengemas barang-barangnya untuk
sementara tidur di kamar pak Noto, saat itu Ihwan muncul dan berkata : bukankah kau takut? Dan 2 sama dengan 1
berani? Kau adalah kawanku dalam ketakutan. Aaaaaaaaaaaaaaa (hal. 14).
Pada cerita ke 2 ini penulis bercerita tentang arwah wanita
gentayangan dengan wajah yang hancur, gerahamnya patah, hidungnya remuk, tulang
pipinya retak serta luka yang menganga pada tubuhnya. Bola mata kanannya copot
saat terjatuh dari lantai 5 gendung
pusat antar universitas yang konon katanya siapa saja yang melihat wujud asli
makhluk itu matanya akan buta (hal.18), arwah wanita itu menjelma menjadi wujud
manusia yang ketinggalan tas berisi barang-barang favoritnya di lantai 5 gedung
pusat antar universitas dan dia minta diantar oleh seorang satpam penjaga
disana. Tak lama sesampainya di tempat tujuan si satpam melihat beberapa
kejanggalan, bertapa terkejutnya satpam itu ketika ia menyadari bahwa wanita
yang ada di hadapannya tidak menapakkan kaki kelantai tapi melayang, wanita itu
menampakka wujud aslinya tas yang ada
pada genggaman satpam itu terjatuh dan isinya keluar, kemudian wanita itu
berkata ; “bola mata kananku lepas saat
aku terjun waktu itu. Karena itu aku senang mengoleksi bola mata orang-orang
yang melihat wujud asliku ini. Jadi sekarang koleksiku sudah bertambah”
(hal. 24).
Pada cerita selanjutnya yang berjudul “Laboratorium”.
Menceritakan tentang 2 mahasiswi yang di tugaskan untuk membersihkan
laboratorium sehabis pratikum, salah satu dari mereka ada yang takut dengan
phantom atau boneka replika manusia dan yang satunya lagi malah senang bermain
dengan boneka itu dan mencoret serta memindahkan-mindahkan organ bagian dalam
tubuh phantom itu, anak itu memang terlihat aneh, tiba-tiba terdengar suara
teriakan Agnes, Arini menghampiri dia sesampai di tempat sumber suara dia
melihat phantom itu hidup dan organ pada tubuh phantom itu seperti nyata, Arini
mencoba mendekati phantom itu dan menekankan tangannya pada jantung phantom
benar saja itu seperti nyata, tiba-tiba Agnes menjerit kesakitan katanya ada
yang menekan pada bagian dadanya, lalu phantom itu mendekati Agnes dan
bermain-main dengan tubuh Agnes serta menyayat kepalanya hingga terputus dan
menggelinding kearah Arini, seolah balas dendam phantom itu memperlakukan Agnes
dengan kejam dan berkata dia ingin bermain dengan tubuh Agnes.
Akhir
dari novel ini bercerita tentang 2 laki-laki yang katanya teman satu kosnyaa di
ganggu oleh hantu, lalu dia berlari ke jalan meminta bantuan, di tengah
perjalanan dia bertemu dengan 3 pemuda yang sedang minum kopi di sebuah
poskamling dan menceritakan semuanya bahwa temannya di ganggu hantu. Pemuda dan
3 orang tadi pergi ke kamar 13 tempat temannya tadi setelah pintu dibuka,
mereka melihat sesosok yang tertelungkup mereka pun membalikkan tubuh itu wajahnya
persis dengan wajah pemuda yang meminta pertolongan pada mereka tadi, mereka
sontak terkejut nah… itu temanku yang ada di belakang kalian yang terbungkus
kain kafan, hidung yang di sumpal kapas, mereka pun kaku tak bisa bergerak
melihat pocong bermata merah di hadapan mereka. Pemuda itu berkata lagi “
tolong kawanku, kawanku butuh mainan baru dan aku juga mau ikut main”. Suara
tawa yang memekakkan telinga menggema
hahahahahahaha.
Terpejamlah, tapi kau akan tetap
melihat mereka. Larilah, tapi kau akan tetap ditemukan mereka. Berteriaklah,
tapi kau akan dibungkam mereka. Di dunia kampus ini mereka sudah menantimu. Di
setiap sudut dan tempat. Memandangmu! Menyeringai padamu! Di dunia kampus ini
mereka mencari teman. Mungkin kau! Di dunia kampus ini mereka tersebar.
Memandangmu. Menyeringai lewat jiwa yang tak lagi utuh. Di dunia kampus
ini mereka ada. Mungkin sekarang di belakangmu! Dan menyeringai.
6.
Penilaian
Buku
a.
Keunggulan
Novel
·
Kelebihan
novel kampus elite berhantu ini adalah seolah-olah membuat pembaca berada dan
merasakan kejadian yang terjadi pada ceritanya, serta dalam mendeskripsikan
kejadian itu penulis benar-benar terlihat mahir menggambarkan bagaimana sosok
hantu itu dan membuat pembaca ngeri dengan pemaparannya yang mendetail seperti
yang terlihat pada cerita halaman 66 yang berjudul jangan buru-buru untuk mati
; “ puluhan orang berdesak-desakan
mengerumuni pintu masuk Bus, semua bangku penuh. Bobi berusaha masuk ke dalam
kerumunan dengan susah payah ia berhasil menapakkan kaki kirinya di pintu Bus,
tapi ia belum berhasil mendapatkan pegangan pintu. Bus pun berjalan tubuh Bobi
limbung ia pun jatuh tubuhnya terlindas, badannya nyaris terbelah dua, ususnya
terburai, tulang rusuknya remuk, darah mengucur deras.
·
Cara
penyajian ceritanya membuat pembaca terbawa suasana seperti kutipan halaman 155
; “kondisi berubah drastis saat kami
keluar lift. Karena ternyata ramai sekali di lantai ini. Mahasiswa-mahasiswa
hilir mudik dan beberapa karyawan kampus.dan seperti biasa, begitu dosen datang
para mahasiswa pun langsung bersegera masuk ruangan kuliah dan mengambil tempat
duduk”, pada kutipan ini benar-benar membuat pembaca ada pada kejadian itu,
dan merasa ketakutan dan terkejut ketika membacanya, terlihat pada kutipan
halaman 28 “ mad, ini Redi kakak
tingkatmu. Nanti pulang kuliah tolong ajak kawan-kawan sekelasmu ke rumah Bu
Ida. Kita ngelayat bareng. Bu Ida sejam yang lalu meninggal dunia setelah seminggu
ini dirawat di rumah sakit. Tuuuttt.. tuttt.. tutt...” sambungan telepon
terputus. GLEK. Aku meneguk ludah. Menoleh pada kawan-kawanku yang lain. Sorot
mata cemas jelas terlihat daari wajah mereka, dan kurasa di wajahku juga. Aku
merasa detak jantungku sekarang melebihi normal dan addrenalinku sedang
berpacu. Aku lalu memberanikandiri melihat pada Bu Ida yang sekarang ada di
kelas.
·
Mampu
memberikan gambaran bagaimana rupa hantu dan keseraman dari berbagai sudut dan
sekeliling kampus, seperti pada halaman
159 “ tapi jelas dia tidak melangkah, dia
melayang. Dengan lambat tapi pasti lalu berdiri di depan kami berdua. Seorang
wanita dengan rambut panjang acak-acakan . ia menunjukkan wajahnya pada kami.
Lingkar mata yang hitam dan bola mata yang putih semua. Menatap tajam, wajahnya
pucat seperti tanpa darah yang mengalir di sekujur tubuhnya”.
·
Ceritanya
santai namun menegangkan membuat pembaca semakin penasaran untuk membacanya
sampai akhir.
·
Dilihat
dari segi penyajian bahasanya cukup bagus dan bisa dimengerti, penulisan EYDnya
juga bagus.
·
Dan
penggambaran pada covernya bagus sangat mirip dengan bentuk hantu yang di
deskripsikan ada cerita.
b.
Kelemahan
novel
·
Pada
novel ini sepertinya penulis agak memaksakan agar ceritanya terlihat begitu
seram tapi kesannya tidak terlalu seram menurut pembaca.
·
Penggambaran
penulis tentang hantu itu di ulang-ulang pada cerita lain sehingga membuat
pembaca bosan dan tidak terlalu suka pada cerita tertentu pada novel ini.
Seperti gambaran pada cerita hantu di jalanan kampus halaman 50 ; “kepalanya berputar 180o, mata
kanannya berdarah, sedangkan pada mata kirinya tertusuk besi tajam. Bibirnya
sobek di sebelah kanan, memperlihatkan isi mulutnya yang hancur tak karuan,
dari luka itu keluar belatung-belatung
yang menjalar”. Sama dengan gambaran pada cerita Hantu Teater Kampus
halaman 63 ; “ bau bangkai busuk
menyengat, wajah pucat itu menatapku, bibirnya yang biru mayat tersenyum
menyeramkan, membuka mulutnya lebar-lebar memperlihatkan giginya yang hitam dan
berdarah, aku juga sempat melihat ada belatung
di dalam sana”. Begitu pun dengan cerita Kamar Kosan halaman 269 ; “ bau busuk yang berasal dari mayat itu,
tubuhnya sudah memutih tanpa aliran darah, luka di sekujur tubuhnya terlihat
semakin jelas. Beberapa bagian bahkan sudah di gerogoti belatung”. Sekian banyaknya menceritakan hal tentang
belatung membuat pembaca agak bosan untuk membaca cerita tertentu ada novel ini
·
Ceritanya
terlalu berlebihan dan kadang tidak rasional walau mungki ada beberaa cerita
pada novel ini ada yang nyata dan ada yang fiktif. Setidaknya beri kesan yang
agak rasional sehingga lebih menarik untuk dibaca. Pada cerita Toilet kampus pembaca kurang memahami
dan kurang mengerti siapa sebenarnya yang menjadi hantu entah icha yang mana
karena namanya sama-sama Icha. Dan pada cerita Kamar Kos ceritanya tidak masuk akal dan tidak diduga sama sekali.
·
Kertas
dalam pada novelnya cepat rusak dan mudah terpisah dari bukunya.
7. Kesimpulan
Buku novel ini layak dibaca bagi
mereka yang suka membaca cerita fiktif ataupun bagi mereka yang tertarik dengan
hal-hal mistis bahkan percaya dengan hal-hal itu. Buku ini tidak diwajibkan
membacanya bagi orang-orang penakut karena bisa membuat mereka mimpi buruk dan
ketakutan yang berlebihan ketika membacanya.
8. Daftar Pustaka dan Rujukan
- http://www.unsri.ac.id/?act=detil_mahasiswa&mhs=06081002035-6-10011
- http://www.unsri.ac.id/index.php/?act=detil_transkrip_mahasiswa&mhs=06081002035-6-10011&akt=
- Rizqi Turama. 2014. Kampus Elite Berhantu, Kota mekkah,
Cibubur.
- http://t.co/pMFGlau4uL
http://www.unsri.ac.id/?act=detil_mahasiswa&mhs=06081002035-6-10011
http://www.unsri.ac.id/index.php/?act=detil_transkrip_mahasiswa&mhs=06081002035-6-10011&akt=